PERTUMBUHAN DUA VARIETAS CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.) PADA PERLAKUAN BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

Article History

Submited : June 2, 2022
Published : June 2, 2022

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pertumbuhan dan hasil dua varietas cabai merah keriting pada pemberian berbagai konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC), menyeleksi varietas cabai merah keriting yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik, sensitivitas konsentrasi pupuk organik cair yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah keriting.  Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah, pada Bulan Oktober 2020 sampai Maret 2021. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Ada dua faktor yang diteliti, faktor pertama adalah varietas cabai merah keriting yang terdiri dari 2 varietas yaitu Varietas Lado dan Laju, faktor kedua adalah konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) yang terdiri dari 6 taraf yaitu kontrol atau tanpa pemberian POC 0 ml L air-1, 25 ml POC L air-1, 50 ml POC L air-1, 75 ml POC L air-1, 100 ml POC L air-1, dan 125 ml POC L air-1.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi konsentrasi POC dan varietas tanaman cabai dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai, interaksi terbaik pada perlakuan POC dengan beberapa varietas tanaman cabai terdapat pada konsentrasi POC yaitu 100 ml L air-1 dengan Varietas Lado dengan nilai rata-rata tinggi tanaman terbaik pada umur 8 MST dengan nilai 69,00, luas daun nilai rata-rata terbaik pada umur 83 HST dengan nilai 75,11, umur berbunga nilai rata-rata terbaik dengan umur 30,00, umur panen nilai rata-rata terbaik dengan umur 94,00, panjang buah nilai rata-rata terbaik dengan nilai 18,55, Berat Buah nilai rata-rata terbaik dengan nilai 54,33, pemberian berbagai konsentrasi POC dan varietas  cabai berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai, pemberian konsentrasi pupuk organik cair 100 ml L air-1  dengan varietas lado memberikan hasil yang terbaik.

Ardian dan Saragih, Doni Pasdo (2017). Pengaruh Pemberian Kompos Kulit Buah Kakao Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Hibrida (Theobroma cacao L.). Jurnal JOM FAPERTA. Vol. 4 (2): 12-24.

Hartati, S. 2000. Penampilan Genotip Tanaman Tomat Hasil Mutasi Buatan Pada Kondisi Stress Air dan Kondisi Optimal. Jurnal Agrosains. Vol. 2 (2): 35- 42.

Hesty, P. Andriani, D dan Susilo. B 2021. Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Pemberian Poc Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Cabai Merah (Capsicum Annum L.) Jurnal Buana Sains. Vol. 21(1): 87-89.

Hikmah, N. 2016. Pengaruh Pemberian Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L). Jurnal Agro tropika Hayati. Vol. 3(3): 46 – 52.

Inardo, D., Wardati, & Deviona. (2014). Evaluasi Daya Hasil 8 Genotipe Cabai (Capsicum annum L.) Di Lahan Gambut. Jom Faperta. Vol. 1(2): 1-7.

Indahwati. 2008. Pengaruh pemberian limbah cair tahu terhadap pertumbuhan vegetatif cabai merah (capsicum annuum L.) secara hidroponik dengan metode kultur serabut kelapa. Universitas muhammadiyah Malang: fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.

Leiwakabessy,.F.M. dan Sutandi A. 2004. Diktat Kuliah Pupuk dan Pemupukan. Departemen Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Levina, E.2016. Biogas from tofu waste for combating fuel crisis and Environmental damage in Indonesia Apec youth scientist journal. Vol. 8(1): 16-21.

Makiyah, Mujiatul. 2013. Analisis Kadar N, P, dan K pada Pupuk Cair Limbah Tahu dengan Penambahan Tanaman Matahari Meksiko (Tithonia diversifolia), Skripsi, Semarang: UNNES.

Marschner H. 1986. Mineral nutrition of higher plants. Academic Press. London.
Mebang dan P. Astuti. 2016. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair NASA dan Pupuk Kandang Ayam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Samarinda: Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. 6 Hal.

Niagara, S. 2019. Pengaruh Pupuk Organik Cair NASA dan Berbagai Jenis Mulsa. Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L). Skripsi Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Islam Riau.

Rinsema,W.T., 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan (terjemahan H.M. Saleh) Bharata Karya Aksara. Jakarta.

Santika, 2006. Agribisnis cabai: penebar swadaya. Jakarta.183 hlm.

Saputra, M., Idwar, dan Deviona, (2014). Evaluasi Keragaan Tujuh Genotipe Cabai (Capsicum annuum L.) di Lahan Gambut. Jom Faperta. Vol. 1(1): 1-10.

Suriadikarta., didi, A., dan R.D.M simanungkalit, 2006. Pupuk organic dan pupuk hayati. Balai besar penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan pertanian. Bandung, Jawa Barat. 283 hlm.

Sutedjo, H. 2010. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta

Widjojo, P. 1999. Pengaruh Pupuk Daun, Penerba Swadaya, Jakarta.

Winda, S., Makmur, S., dan Muh, F.,N., 2018. Pengolahan limbah cair industri tahu menjadi pupuk organik cair dengan penambahan efektif mikroorganisme -4 (Em-4). Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (Jnik). Vol. 1(2): 2621-6507.
Maha Hias, A. A., Sangadji, M. N., & Nuraeni, N. (2022). PERTUMBUHAN DUA VARIETAS CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.) PADA PERLAKUAN BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC). AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 10(3), 545 -. Retrieved from http://518849.wannyin.cyou/index.php/agrotekbis/article/view/1308
Fulltext