Pertumbuhan Dan Hasil Tanam Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.) Yang Diberi Berbagai Pupuk Organik Dan Jenis Mulsa

Article History

Submited : June 24, 2020
Published : August 31, 2017

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Pada  bulan Desember 2014 - April 2015, dengan tujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit  yang diberi berbagai pupuk organik dan jenis mulsa. Penelitian ini menggunakan (RAK) pola faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah pupuk organik (P) yang terdiri dari 3 (tiga) macam yaitu :P0 = Tanpa Pupuk Organik, P1         = Pupuk Kandang Kambing, P2 = Bokasi sisa tanaman. Faktor kedua adalah jenis mulsa (M) yang terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu : M0 = Tanpa Mulsa, M1 = Mulsa Jerami Padi,  M2 = Mulsa Sabut Kelapa. Terdapat 9 kombinasi perlakuan, perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Setiap kombinasi perlakuan diwakili olehdua (2)polibag atau dua tanaman sehingga terdapat 54 unit tanaman (polibag). Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara berbagai pupuk organik dan jenis mulsa. Pemberian pupuk organik kandang kambing memberikan hasil terbaik pertumbuhan maupun hasil tanaman cabai rawit dibandingkan dengan bokashi dan tanpa pupuk. Demikian pula mulsa jerami padi lebih baik dibandingkan dengan sabut kelapa.

Muliati, F., Ete, A., & Bahrudin, B. (2017). Pertumbuhan Dan Hasil Tanam Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.) Yang Diberi Berbagai Pupuk Organik Dan Jenis Mulsa. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 5(4), 449 - 457. Retrieved from http://518849.wannyin.cyou/index.php/agrotekbis/article/view/176
Fulltext